Rabu, 16 April 2014

Tujuan Audit, Bukti Audit, Prosedur Audit, dan Kertas Kerja



PEMBAHASAN 
          Auditor mengawali perencanaa audit dengan meletakkan akhir audit di benaknya. Sejak awal telah disebutkan bahwa tujuan menyeluruh audit laporan keuangan adalah menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan klien menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan GAAP. Untuk itu, auditor harus memperoleh bahan bukti audit yang cukup dan kompeten sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. Di samping itu, pilihan akan bukti audit dipengaruhi oleh:
*    Pemahaman auditor atas bisnis dan industri klien.
*    Perbandingan antara harapan auditor atas laporan keuangan dengan buku dan catatan klien.
*    Keputusan tentang asersi yang material bagi laporan keuangan.
*    Keputusan tentang risiko bawaan dan risiko pengendalian.
Makalah ini akan diawali dengan pembahasan mengenai tujuan audit, bukti audit, prosedur audit, dan terkahir kertas kerja.

I.                  TUJUAN AUDIT
Tujuan Audit Untuk Keberadaan dan Keterjadian
Berkaitan dengan masalah keberadaan dan keterjadian (existence and occurrence), biasanya auditor akan memastikan hal-hal sebagai berikut:
*      Validitas/pisah batas (cutoff): semua transaksi tercatat benar-benar telah terjadi selama periode akuntansi.
*      Validitas (validity): semua aktiva, kewajiban, ekuitas adalah valid dan telah dicatat sebagaimana mestinya dalam neraca.
Pada saat auditor memeriksa siklus penjualan dan penagihan, ia harus mengikuti tiga alur transaksi utama, yaitu: penjualan kredit, penagihan, dan penyesuaian penjualan. Waktu dan perhatian yang diberikan kepada tujuan audit ini tergantung pada kepentingan dan materialitas transaksi pada proses bisnis inti entitas.
Tujuan Audit Untuk Kelengkapan
Berkaitan dengan masalah kelengkapan (completeness), auditor biasanya akan memastikan hal-hal sebagai berikut:
*      Kelengkapan/pisah batas (cutoff): semua transaksi yang terjadi dalam periode itu telah dicatat.
*      Kelengkapan (completeness): semua saldo yang tercantum dalam neraca meliputi semua aktiva, kewajiban, dan ekuitas sebagaimana mestinya.
Dalam konteks siklus penjualan dan penagihan, biasanya auditor akan menekankan perhatian tentang transaksi penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan serta akumulasinya pada saldo piutang usaha. Masalah pisah batas (cutoff) seringkali di-review oleh para auditor karena transaksi-transaksi yang tidak tercatat merupakan kesalahan pencatatan pada periode yang salah. Pentingnya tiga alur transaksi ini tergantung pada sifat bisnis entitas dan proses bisnis inti.
Tujuan Audit Untuk Hak dan Kewajiban
Tentang masalah hak dan kewajiban (right and obligations), biasanya auditor menguji kepemilikan (ownership), kesesuaian atas hak entitas terhadap aktiva, serta hak kepemilikan yang jelas terhadap aktiva. Apabila ingin mempertimbangkan kelangsungan usaha dan arus kas, auditor akan mengukur resiko kemungkinan klien telah menggadaikan atau menjual piutang dan selanjutnya merencanakan untuk melakukan pengujian atas hak kepemilikan yang sesuai.
Tujuan Audit Untuk Penilaian atau Alokasi
Berkaitan dengan masalah penilaian dan alokasi (valuation allocation), biasanya auditor akan memastikan hal-hal sebagai berikut:
*      Penerapan GAAP (application of GAAP) bahwa saldo telah dinilai sebagaimana mestinya untuk mencerminkan penerapan GAAP dalam hal penilaian kotor dan alokasi jumlah tertentu antarperiode (seperti penyusutan dan amortisasi).
*      Pembukuan dan pengikhtisaran (posting and summarization). Transaksi telah dibukukan dan diikhtisarkan sebagaimana mestinya dalam jurnal dan buku besar.
*      Nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Saldo-saldo telah dinilai sebagaimana mestinya pada nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Terdapat beberapa tujuan audit pokok atas asersi penilaian atau alokasi dimana masing-masing mencerminkan jenis salah saji yang berbeda dan akan memerlukan bukti audit  yang berbeda pula. Auditor akan menggunakan pengetahuannya tentang GAAP, pengetahuan tentang volume kegiatan bisnis, dan pemeriksaan bukti yang mendukung transaksi penjualan untuk menilai kelayakan penjualan menurut nilai kotornya.
Tujuan Audit Untuk Penyajian dan Pengungkapan
Berkaitan dengan masalah penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure), biasanya auditor akan memastikan hal-hal sebagai berikut:
*      Pengklasifikasian (classification). Transaksi dan saldo telah diklasifikasikan sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan.
*      Pengungkapan (disclosure). Semua pengungkapan yang dipersyaratkan oleh GAAP telah tercantum dalam laporan keuangan.
Tujuan audit spesifik dibuat sedemikian rupa agar sesuai untuk setiap klien. AU 326.09, Evidential Matter (SAS Nos. 31, 48, dan 80), menyebutkan bahwa auditor harus mempertimbangkan (1) keadaan dimana klien beroperasi, (2) sifat kegiatan ekonominya, dan (3) praktik akuntansi yang unik untuk industri tersebut. Sebagai contoh, tujuan spesifik tambahan akan diperlukan apabila sebagian dari transaksi dan piutang entitas dinyatakan dalam valuta asing. Demikian juga, jumlah tujuan spesifik untuk setiap kategori asersi akan beragam.
II.               BUKTI AUDIT
BUKTI AUDIT, INFORMASI PENGUAT, DAN PROSEDUR AUDIT
Setelah auditor mengembangkan tujuan audit spesifik untuk saldo akun atau golongan transaksi yang material, selanjutnya ia akan mengembangkan prosedur audit yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan bahan bukti kompeten yang cukup. Pertimbangan auditor tentang kecukupan bukti audit dipengaruhi oleh meterialitas dan risiko, faktor-faktor ekonomi, serta ukuran dan karakteristik populasi. Sedangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertimbangan auditor tentang kompetensi bukti audit adalah relevansi, sumber, ketepatan waktu, dan objektivitas.
DATA AKUNTANSI DAN BUKTI PENGUAT
Ketika auditor mengembangkan perencanaan audit serta merancang prosedur audit untuk mencapai tujuan audit spesifik, ia harus mempertimbangkan sifat bukti yang akan diperoleh. Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari (1) data akuntansi yang mendasari, dan (2) informasi penguat yang tersedia bagi auditor.
          Komponen dasar dari data akuntansi yang mendasari (underlying accounting data) yaitu jurnal, buku besar, kertas kerja, rekonsiliasi dan sebagainya. Buku-buku ayat jurnal awal, buku besar dan buku pembantu, catatan dan kertas kerja, serta spreadsheets yang mendukung alokasi biaya, perhitungan, dan rekonsiliasi, semuanya tergolong sebagai bukti yang mendukung laporan keuangan. Dewasa ini, data-data tersebut seringkali ada dalam bentuk data elektronik.
          Data akuntansi yang mendasari saja dianggap tidak cukup mendukung laporan keuangan. Auditor harus merancang suatu prosedur audit untuk memperoleh bukti penguat (corroborating evidence) guna mendukung data akuntansi yang mendasari tersebut.
          Bukti dokumenter (documentary evidence) telah digunakan secara luas dalam auditing dan dapat dikaitkan dengan setiap tujuan audit spesifik, tergantung pada situasi yang ada. Dokumen yang dimaksud dapat berasal dari luar entitas, dari dalam entitas dengan pengesahan atau tanda tangan dari pihak luar, atau berasal dari dalam dan tidak beredar di luar organisasi.
Kategori dan Jenis Bahan Bukti
Sifat Bahan Bukti
Standar Ketiga Pekerjaan Lapangan
DATA AKUNTANSI YANG MENDASARI
·        Buku-buku ayat jurnal awal
·        Buku besar dan bukti pembayaran
·        Pedoman akuntansi terkait
·        Catatan informal dan memorandum, seperti kertas kerja, perhitungan, dan rekonsiliasi
INFORMASI PENGUAT
·        Dokumen-dokumen seperti cek, faktur, kontrak, dan notulen
·        Konfirmasi dan pernyataan tulisan lain
·        Informasi yang diperoleh dari permintaan keterangan, pengamatan, inspeksi, dan pemeriksaan fisik.
·        Informasi lain yang diperoleh atau dikembangkan oleh auditor





BAHAN BUKTI KOMPETEN YANG MENCUKUPI

Sifat dan Keandalan Bukti Penguat
Jenis Bukti Penguat
Sifat dan Keandalan Bukti Penguat
Contoh
Bukti Analitis
Sifat: Perbandingan dengan harapan yang dikembangkan berdasarkan pengalaman, anggaran, data industri, pengetahuan tentang bisnis dan industri sebelumnya.
Keandalan: Tergantung pada relevansi data yang digunakan dalam mengembangkan nilai yang diharapkan auditor.
Perbandingan saldo atau rasio-rasio kunci klien dengan
·        Hasil-hasil tahun yang lalu
·        Anggaran
·        Stastistik industri
·        Harapan lain yang dikembangkan auditor
Bukti Dokumenter
Sifat: Klien seringkali memiliki ragam dokumen yang luas dan dapat diperiksa selama audit berlangsung.
Kendalan: Dokumen-dokumen yang berasal dari luar entitas pada umumnya lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan dokumen-dokumen yang berasal dari dalam entitas. Demikian juga dengan karakteristik dokumen, seperti pengesahan, tanda tangan pihak ketiga atas dokumen intern, atau validasi cek oleh bank akan meningkatkan keandalan suatu dokumen intern.
·        Risalah rapat dewan direksi
·        Laporan bank
·        Kontrak
·        Konosemen dengan tanda tangan pengangkut
·        Faktur-faktur pemasok
·        Cek-cek yang dibatalkan
·        Faktur penjualan klien
·        Laporan yang dihasilkan komputer
Bukti Elektronik
Sifat: Informasi yang dihasilkan atau dikelola secara elektronik.
Keandalan: Tergantung pada keandalan pengendalian atas penciptaan, pemilihan, dan kelengkapan data serta kompetensi alat audit yang digunakan untuk menilai bukti elektronik.
Bukti elektronik yang diciptakan atau diperoleh melalui media elektronik, misalnya scanners, sensors, magnetic media, atau pesan-pesan komputer.
Konfirmasi
Sifat: Suatu jenis khusus bukti dokumenter yang berbentuk tanggapan tertulis langsung sesuai yang diketahui oleh pihak ketiga atas permintaan spesifik tentang informasi yang sebenarnya.
Keandalan: Sangat dapat diandalkan, namun dianggap juga sebagai prosedur yang mahal.
Konfirmasi atas:
·        Kas keluar dan masuk bank
·        Piutang usaha dari pelanggan
·        Persediaan dalam gudang umum dari gudang kustodian
·        Hutang obligasi dari perwalian
·        Persyaratan sewa guna usaha dari pihak yang menyewakan (lessor)
·        Bagian saham biasa yang dimiliki dari pencatat saham
Bukti Matematis
Sifat: Perhitungan ulang yang dilakukan oleh auditor atas angka dan nilai yang digunakan klien untuk menyusun laporan keuangan.
Keandalan: Pada umumnya dianggap dapat diandalkan karena telah diverifikasi secara independen oleh auditor. Secara relatif dianggap rendah biaya.
Menghitung ulang item-item seperti:
·        Total jurnal
·        Buku besar
·        Skedul pendukung
·        Pembayaran minimum sewa guna usaha (lease)
·        Kewajiban dana pensiun
·        Perhitungan EPS
Bukti Fisik
Sifat: Bukti yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik atau inspeksi atas aktiva berwujud.
Keandalan: Biasanya sangat dapat diandalkan. Namun, dapat saja auditor yang melakukannya tidak cukup mampu menetapkan mutu, kondisi, atau nilai berdasarkan bukti fisik, sehingga diperlukan bantuan seorang spesialis.
Pemeriksaan atas:
·        Penerimaan kas yang belum disetorkan
·        Persediaan
·        Aktiva tetap


Representasi Tertulis
Sifat: Pernyataan yang ditandatangani oleh perorangan yang bertanggung jawab dan dikenal sebagai pihak yang berkaitan dengan asersi manajemen.
Keandalan: Tergantung pada kualifikasi, reputasi, dan independensi dari yang membuat pernyataan serta kemampuannya untuk memperkuat bukti lain.
·        Representasi tertulis dari pakar yang berasal dari pihak luar
·        Surat representasi klien
Bukti Lisan
Sifat: Auditor seringkali menerima bukti lisan sebagai tanggapan atas sejumlah permintaan keterangan yang diajukan langsung kepada para pejabat dan pekerja.
Keandalan: Kurang dapat diandalkan dan biasanya masih memerlukan bukti penguat tambahan. Nilai utamanya dalah dapat mengarahkan auditor kepada sumber bukti lainnya.
·        Tanggapan lisan atas permintaan keterangan auditor
·        Penjelasan atas perlakuan akuntansi atau penilaian klien atas estimasi akuntansi.










Pengaruh Sirkulasi terhadap Keandalan Bukti Dokumenter

      PALING DIANDALKAN
Up-Down Arrow: Dokumen yang
berasal dari luar dan dikirimkan langsung kepada auditor
Dokumen yang berasal dari luar dan disimpan oleh klien
Dokumen yang berasal dari dalam dan diedarkan kepada pihak luar
Dokumen yang berasal dari dalam  dantidak diedarkan kepada pihak luar                                                                   Contoh-contoh
                                                Pisah batas rekening
bank
                                                                                       Konfirmasi
Faktur-faktur dari pemasok
Laporan bank reguler
Cek-cek yang dibayarkan
Slip setoran bank
Tembusan faktur penjualan
Permintaan pembelian


       KURANG DAPAT DIANDALKAN
III.    PROSEDUR AUDIT
Prosedur audit adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Pilihan auditor tentang prosedur audit dipengaruhi oleh faktor dari mana data diperoleh, dikirimkan, diproses, dipelihara, atau disimpan secara elektronik. Pengolahan komputer juga mempengaruhi pemilihan prosedur audit. Pembahasan berikut ini akan berfokus pada review beberapa jenis prosedur yang digunakan oleh para auditor. Prosedur ini dapat digunakan untuk mendukung pendekatan audit top-down ataupun pendekatan audit bottom-up. Auditor akan mempertimbangkan bagaimana setiap prosedur ini akan digunakan ketika merencanakan audit dan mengembangkan program audit.
Berikut ini adalah sepuluh jenis prosedur audit yang akan dibahas kemudian:
*    Prosedur analitis (analytical procedures)
*    Inspeksi (inspecting)
*    Konfirmasi (confirming)
*    Permintaan keterangan (inquiring)
*    Perhitungan (counting)
*    Penelusuran (tracing)
*    Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
*    Pengamatan (observing)
*    Pelaksanaan ulang (reperforming)
*    Teknik audit berbantuan computer (computer-assisted audit techniques)
Pemilihan prosedur yang akan digunakan untuk menyelesaikan suatu tujuan audit tertentu terjadi dalam tahap perencanaan audit. Efektivitas prosedur dalam memenuhi tujuan audit spesifik dan biaya pelaksanaan prosedur tersebut harus dipertimbangkan dalam pemilihan prosedur yang akan digunakan.

Prosedur Analitis
Prosedur analitis terdiri dari penelitian dan perbandingan hubungan di antara data. Prosedur ini meliputi:
 ü perhitungan dan penggunaan rasio-rasio sederhana;
 ü analisis vertikal atau laporan persentase;
 ü perbandingan jumlah yang sebenarnya dengan data historis atau anggaran; serta
 ü penggunaan model matematis dan statistik, seperti analisis regresi.
Analisis regresi dapat melibatkan penggunaan data nonkeuangan (seperti data jumlah karyawan) maupun data keuangan.
Prosedur analitis seringkali meliputi juga pengukuran kegiatan bisnis yang mendasari operasi serta membandingkan ukuran-ukuran kunci ekonomi yang menggerakkan bisnis dengan hasil keuangan terkait. Prosedur analitis umumnya digunakan dalam pendekatan top-down untuk mengembangkan harapan atas akun laporan keuangan dan untuk menilai kelayakan laporan keuangan dalam konteks tersebut.

Inspeksi
Inspeksi meliputi pemeriksaan rinci terhadap dokumen dan catatan, serta pemeriksaan sumber daya berwujud. Prosedur ini digunakan secara luas dalam auditing. Inspeksi seringkali digunakan dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti bootom-up maupun top-down. Dengan melakukan inspeksi atas dokumen, auditor dapat menentukan ketepatan persyaratan dalam faktur atau kontrak yang memerlukan pengujian bottom-up atas akuntansi transaksi tersebut. Pada saat yang sama, auditor seringkali mempertimbangkan implikasi bukti dalam konteks pemahaman faktor-faktor ekonomi dan persaingan entitas. Sebagai contoh, pada saat auditor memeriksa kontrak sewa guna usaha, ia melakukan verifikasi kesesuaian akuntansi yang digunakan untuk sewa guna usaha, mengevaluasi bagaimana sewa guna usaha ini berpengaruh pada kegiatan pembiayaan dan investasi entitas, dan akhirnya mempertimbangkan bagaimana sewa guna usaha ini dapat mempengaruhi kemampuan entitas untuk menambah penghasilan dan bagaimana pengaruh transaksi ini atas struktur biaya tetap entitas.
Istilah-istilah seperti me-review (reviewing), membaca (reading), dan memeriksa (examining) adalah sinonim dengan menginspeksi dokumen dan catatan. Menginspeksi dokumen dapat membuka jalan untuk mengevaluasi bukti documenter. Dengan demikian melalui inspeksi, auditor dapat menilai keaslian dokumen, atau mungkin dapat mendeteksi keberadaan perubahaan atau item-item yang dipertanyakan. Bentuk lain dari inspeksi adalah scanning atau memeriksa secara tepat dan tidak terlampau teliti dokumen dan catatan.
Memeriksa sumber daya berwujud memungkinkan auditor dapat mengetahui secara langsung keberadaan dan kondisi fisik sumber daya tersebut. Dengan demikian, inspeksi juga memberikan cara untuk mengevaluasi bukti fisik.

Konfirmasi
Meminta konfirmasi adalah bentuk permintaan keterangan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari sumber independen di luar organisasi klien. Dalam kasus yang lazim, klien membuat permintaan kepada pihak luar secara tertulis,  namun auditor yang mengendalikan pengiriman permintaan keterangan tersebut. Permintaan tersebut juga harus meliputi instruksi berupa permintaan kepada penerima untuk mengirimkan tanggapannya secara langsung kepada auditor. Konfirmasi menyediakan bukti bottom-up penting dan digunakan dalam auditing karena bukti tersebut biasanya objektif dan berasal dari sumber yang independen.

Permintaan Keterangan
Permintaan keterangan meliputi permintaan keterangan secara lisan atau tertulis oleh auditor. Permintaan keterangan tersebut biasanya ditujukan kepada manajemen atau karyawan, umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang timbul setelah dilaksanakannya prosedur analitis atau permintaan keterangan yang berkaitan dengan keusangan persediaan atau piutang yang dapat ditagih. Auditor juga dapat langsung meminta keterangan pada pihak eksteren, seperti permintaan keterangan langsung kepada penasehat hokum klien tentang kemungkinan hasil litigasi. Hasil permintaan keterangan dapat berupa bukti lisan atau bukti dalam bentuk representasi tertulis.

Perhitungan
Dua aplikasi yang paling umum dari perhitungan adalah (1) perhitungan fisik sumber daya berwujud seperti jumlah kas dan persediaan yang ada, dan (2) akuntansi seluruh dokumen dengan nomor urut yang telah dicetak. Yang pertama menyediakan cara untuk mengevaluasi bukti fisik tentang jumlah yang ada, sedangkan yang kedua dapat dipandang sebagai penyediaan cara untuk mengevaluasi pengendalian internal perusahaan melalui bukti yang objektif tentang kelengkapan catatan akuntansi. Teknik perhitungan ini menyediakan bukti audit bottom-up, namun auditor seringkali terdorong untuk memperoleh bukti top-down terlebih dahulu guna mendapatkan konteks ekonomi dari prosedur perhitungan.

Penelusuran
Dalam penelurusan (tracing) yang seringkali juga disebut sebagai penelusuran ulang, auditor (1) memilih dokumen yang dibuat pada saat transaksi dilaksanakan, dan (2) menentukan bahwa informasi yang diberikan oleh dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku besar). Arah pengujian prosedur ini berawal dari dokumen menuju ke catatan akuntansi, sehingga menelusuri kembali asal-usul aliran data melalui sistem akuntansi. Karena proesdur ini memberikan keyakinan bahwa data yang berasal dari dokumen sumber pada akhirnya dicantumkan dalam akun, maka secara khusus data ini sangat berguna untuk mendeteksi terjadinya salah saji berupa penyajian yang lebih rendah dari yang seharusnya (understatement) dalam catatan akuntansi.


Pemeriksaan Bukti Pendukung
Pemeriksaan bukti (vouching) pendukung meliputi (1) pemilihan ayat jurnal dalam catatan akuntansi, dan (2) mendapatkan serta memeriksa dokumentasi yang digunakan sebagai dasar ayat jurnal tersebut untuk menentukan validitas dan ketelitian pencatatan akuntansi. Dalam melakukan vouching, arah pengujian berlawanan dengan yang digunakan dalam tracing. Prosedur vouching digunakan secara luas untuk mendeteksi adanya salah saji berupa penyajian yang lebih tinggi dari yang seharusnya (overstatement) dalam catatan akuntansi.

Pengamatan
Pengamatan (observing) berkaitan dengan memperhatikan dan menyaksikan pelaksanaan beberapa kegiatan atau proses. Kegiatan dapat berupa pemrosesan rutin jenis transaksi tertentu seperti penerimaan kas, untuk melihat apakah para pekerja sedang melaksanakan tugas yang diberikan sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan. Pengamatan terutama penting untunk memperoleh pemahaman atas pengendalian internal. Auditor juga dapat mengamati kecermatan seorang karyawan klien dalam melaksanakan pemeriksaan tahunan atas fisik persediaan. Pengamatan yanf terakhir ini memberikan peluang untuk membedakan antara mengamati dan menginspeksi.

Pelaksanaan Ulang
Salah satu prosedur audit yang penting adalah pelaksanaan ulang (reperforming) perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien. Misalnya menghitung ulang total jurnal, beban penyusutan, bunga akrual dan diskon atau premi obligasi, perhitungan kuantitas dikalikan harga per unit pada lembar ikhtisar persediaan, serta total pada skedul pendukung dan rekonsiliasi. Auditor juga dapat melaksanakan ulang beberapa aspek pemrosesan transaksi tertentu untuk menentukan bahwa pemrosesan awal telah sesuai dengan pengandalian intern yang telah dirumuskan. Sebagai contoh, auditor dapat melaksanakan ulang pemeriksaan atas kredit pelanggan pada transaksi penjualan untuk menentukan bahwa pelanggan memang memiliki kredit yang sesuai pada saat transaksi tersebut diproses. Pemeriksaan ulang biasanya memberikan bukti bottom-up, dan dengan bukti bottom-up lainnya, auditor dapat terlebih dahulu memahami konteks ekonomi untuk pengujian audit tersebut.

Teknik Audit Berbantuan Komputer
Apabila catatan akuntansi klien dilaksanakan melalui media elektronik, maka auditor dapat menggunakan teknik audit berbantuan computer (computer-asssited audit techniques/CAAT) untuk membantu melaksanakan beberapa prosedur yang telah diuraikan sebelumnya. Sebagai contoh, auditor dapat menggunakan perangkat lunak komputer untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
*    Melaksanakan perhitungan dan perbandingan yang digunakan dalam prosedur analitis.
*    Memilih sampel piutang usaha untuk konfirmasi.
*    Mencari sebuah file dalam komputer untuk menentukan bahwa semua dokumen yang berurutan telah dipertanggungjawabkan.
*    Membandingkan elemen data dalam file-file yang berbeda untuk disesuaikan (seperti harga yang tercantum dalam faktur dengan master file yang memuat harga-harga yang telah disahkan)
*    Memasukkan data uji dalam program klien untuk menentukan apakah aspek komputer dari pengendalian intern telah berfungsi.
*    Melaksanakan ulang berbagai perhitungan seperti penjumlahan buku besar pembantu piutang usaha atau file persediaan.


IV. KERTAS KERJA AUDIT
Dokumentasi bukti audit disediakan dalam kertas kerja.  SAS 41, Working papers (AU 339.03), menguraikan kertas kerja (Working papers) sebagai catatan yang disimpan oleh auditor tentang prosedur audit yang diterapkan pengujian yang dilaksanakan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan tentang masalah yang dicapai dalam audit. Kertas kerja memberikan :
·     Dukungan utama bagi audit
·     Cara untuk melakukan koordinasi dan supervisi audit
·     Bukti bahwa audit dilaksanakan sesuai dengan GAAS

A.        Jenis Kertas Kerja
Jenis- jenis kertas kerja yang dalam audit, antara lain :
1.     Kertas Kerja Neraca Saldo
Dalam kertas kerja neraca saldo tersedia kolom- kolom untuk saldo buku besar tagun berjalan (sebelum penyesuaian dan reklasifikasi audit), penyesuaian, saldo setelah penyesuaian, reklasifikasi, dan saldo akhir (telah diaudit). Kertas kerja neraca saldo merupakan kertas kerja yang paling penting di dalam audit karena:
·        Menjadi mata rantai penghubung antara akun buku besar klien dan item – item yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
·        Memberikan dasar untuk pengendalian seluruh kertas kerja individual.
·        Mengidentifikasi kertas kerja spesifik yang memuat bukti audit bagi setiap item laporan keuangan.

2.     Skedul dan Analisis
Istilah skedul kertas kerja (working paper schedule) dan analisis kertas kerja (working paper analysis) digunakan secara bergantian untuk menggambarkan setiap kertas kerja yang memuat bukti- bukti yang mendukung item –item dalam kertas kerja neraca saldo. Apabila beberapa buku akun besar digabungkan untuk tujuan pelaporan, maka harus disusun skedul kelompok (group schedule) atau sering juga disebut sebagai skedul utama (lead schedule). Selain menunjukkan akun masing – masing buku besar yang ada dalam kelompok tersebut, skedul utama juga mengidentifikasi skedul atau analisis dalam kertas kerja individu yang memuat bukti audit yang diperoleh untuk masing – masing akun dalam kelompok tersebut.

3.     Memoranda Audit dan Informasi Penguat
Memoranda Audit (audit memoranda) merujuk pada data tertulis yang disusun oleh auditor dalam bntuk naratif. Memoranda meliputi komentar – komentar atas pelaksanaan prosedur – prosedur audit yang meliputi :
1)      Linkup pekerjaan
2)      Temu – temuan
3)      Kesimpulan audit.
Auditor juga dapat menyusun memoranda audit untuk mendokumentasikan informasi penguat sebagai berikut :
·          Salinan risalah rapat dewan direksi
·          Representasi tertulis dari manajemen dan para pakar yang berasal dari luar organisasi
·          Salinan kontrak – kontrak penting.

4.     Ayat Jurnal Penyesuaian dan Ayat Jurnal Reklasifikasi
Ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries) merupakan koreksi atas kesalahan klien sebagai akibat pengabaian atau salah penerapan GAAP. Oleh karena itu, pada akhirnya ayat jurnal penyesuaian secara sendiri- sendiri atau bersama – sama akan dianggap material dengan harapan, akan dicatat oleh klien sehingga saldo buku besar dapat sisesuaikan. Sebaliknya, ayat jurnal reklasifikasi berkaitan dengan penyajian laporan keuangan yang benar dengan saldo akun yang sesuai.
Setiap ayat jurnal yang dianggap material oleh auditor dan diusulkan dalam kertas kerja harus ditunjukkan dalam :
v  Skedul atau analisis dari setiap akun yang mempengaruhi,
v  Setiap skedul utama yang dipengaruhi,
v  Ikhtisar terpisah dari ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal reklasifikasi yang diusulkan, dan
v  Kertas kerja neraca saldo.

B.        Menyusun Kertas Kerja
Teknik – teknik dasar yang harus diperhatikan dalam menyusun kertas kerja yang baik, antara lain :
·        Judul (heading). Setiap kertas ikerja harus memuat nama klie, judul deskriptif yang dapat mengidentifikasi isi dari kertas kerja tersebut.
·        Nomor Indeks (index number). Setiap kertas kerja harus diberi nomor indeks atau nomor referensi untuk tujuan identifikasi atau pengarsipan.
·        Referensi Silang (cross-referencing). Data dalam kertas kerja yang diambil dari kertas kerja lainnya atau yang digunakan dalam kertas kerja lain harus diberi referensi silang. Pada umumnya, program microcomputer yang digunakan untuk menyusun kertas kerja memiliki kemampuan untuk memberikan referensi silang dan menghubungkan kertas kerja secara elektronik.
·         Tanda koreksi (tick maks). Tanda koreksi berupa simbol – simbol seperti tanda pengecekan (P) yang digunakan dalam kertas kerja, menunjukkan bahwa auditor telah melaksnakan sejumlah prosedur pada item-item dimana tanda pengecekan tersebut diberikan. Keterangan tentang kertas kerja tersebut harus dapat menjelaskan tentang sifat dan luasnya pekerjaan yang disajikan oleh setiap tanda koreksi atau dapat memberikan informasi tambahan bagi item- item yang deberi tanda koreksi tersebut.
·        Tanda tangan dan tanggal (signatures and dates). Setelah menyelesaikan masing-masing tugasnya, penyusun maupun pe-review kertas kerja tersebut harus membubuhkan paraf dan tanggal pada kertas kerja tersebut. Hal ini diperlukan untuk menetapkan tanggung jawab atas pekerjaan dan review yang dilaksanakan.

C.        Me-review Kertas Kerja
Terdapat beberapa tingkatan dalam melakukan review kertas kerja dalam syatu kantor CPA. Review tingkat pertama dilakukan oleh supervisor dari penyusun seperti atasan dan manajernya. Review dilakukan apabila pekerjaan pada segmen tertentu dalam suatu audit telah diselesaikan. Pihak yang melakukan review terutama menekankan perhatian pada lingkup pekerjaan yang dilakukan, bukti dan temuan yang diperoleh, serta kesimpulan yang telah dicapai oleh penyusun. Review lainnya dilakukan atas kertas kerja apabila pekerjaan lapangan telah diselesaikan.

D.        Pengarsipan Kertas Kerja
Kertas kerja diarsipkan menurut  dua kategori antara lain :
1)      File Permanen (permanent file) memuat data yang diharapkan tetap bermanfaat bagi auditordalam banyak perikatan dengan klien di masa mendatang.
2)      File tahun berjalan (current file) memuat informasi penguat yang berkenaan dengan pelaksanaan program audit tahun berjalan saja.
Pada umumnya item – item yang ditemui dalam berkas permanen , antara lain :
·          Salinan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga klien.
·          Bagan akun dan manual atu pedoman prosedur.
·          Struktur organisasi.
·          Tata letak pabrik, proses produksi, dan produk – produk utama.
·          Ketentuan – ketentuan dalam modal saham dan penerbitan obligasi.
·          Salinana kontrak jangka panjang, seperti sewa guna usaha, rencana pensiun, perjanjian pembagian laba dan bonus.
·          Skedul amortisasi kewajibanjangka panjang serta penyusutan aktiva pabrik.
·          Ikhtisar prinsip –prinsip akuntansi yang digunakan oleh klien.

E.        Kepemilikan dan Penyimpanan Kertas Kerja
Kertas kerja menjadi milik kantor akuntan, bukan milik klien atau pribadi auditor. Namun hak kepemilikan oleh kantor akuntan tersebut masih tunduk pada pembatasan – pembatasan yang diatur dalam kode etik profesi auditor itu sendiri. Peraturan 301, Code of Profesional Conduct dari AICPA menentukan bahwa seorang CPA dilarang untuk mengungkapkan setiap informasi rahasia yang diperoleh selama pelaksanaan penugasan profesional tanpa seizin klien, kecuali untuk kondisi tertentu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan.
Penyimpangan kertas kerja terletak pada tangan auditor, di mana ia bertanggung jawab untuk menyimpannya dengan aman. Kertas kerja yang tergolong sebagai file permanen akan disimpan untuk waktu yang tak terbatas. Sedangkan kertas kerja yang tergolong sebagai file tahun berjalan akan disimpan selama file tersebut diperlukan oleh auditor untuk melayani klien atau diperlukan untuk memenuhi persyaratan hukum sebagai referensi catatan. Ketentuan mengenai batasan waktu penyipanan jarang yang melampaui waktu enam tahun. 

DAFTAR PUSTAKA

Boyton, William C. dkk. 2003. Modern Auditing. Erlangga: Jakarta




7 komentar:

  1. File Permanent ini bisa disimpan untuk berapa lama min? Cara Membuat Website

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

      Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

      Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

      Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

      Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

      Hapus
  2. (AR) Dibutuhkan pengetahuan dan skill untuk melakukan audit.
    Training Auditor

    BalasHapus
  3. * Adakah anda memerlukan pinjaman segera?
    * Bayaran balik bulanan bermula dalam tempoh 8 bulan selepas anda telah mengutip pinjaman di akaun bank anda.
    * Kadar faedah yang rendah 2%
    * Tempoh pembayaran balik jangka panjang (1-30 tahun).
    * Terma pinjaman fleksibel dan bayaran bulanan.
    * Berapa lamakah diperlukan untuk membiayai? Selepas mengemukakan permohonan pinjaman
    Anda boleh mengharapkan jawapan awal kurang dari 24 jam, dan ***.
    *** Pembiayaan dalam tempoh 72-96 jam selepas menerima maklumat yang kami perlukan.
    dari awak
     
    Hubungi kami sekarang
    E-mel: fastloanfirm3@gmail.com

     
    TERBAIK TERBAIK,
    Mr.Anthony Smith.
    Syarikat Pinjaman Cepat
    E-mel fastloanfirm3@gmail.com

    BalasHapus
  4. Selamat siang,

    Apakah Anda dalam kesulitan keuangan? Apakah Anda membutuhkan pinjaman untuk melunasi utang Anda? Apakah Anda akan meningkatkan keuangan Anda? Apakah Anda seorang pengusaha yang ingin memperluas perusahaannya. Anda dianjurkan di sini untuk menghubungi pahlawan sejati, kepercayaan dan pinjaman pinjaman yang efektif untuk pinjaman Anda. Saya dikenal baik oleh individu maupun pemerintah untuk efisiensi besar kami.


    LAYANAN TERMASUK:
    * Pinjaman pribadi
    * Pinjaman Bisnis
    *
    Renovasi * Pinjaman Klien
    * Pinjaman Otomatis
    dll ..

    hubungi kami melalui email: accessloanfirm2030@gmail.com

    Kami bersertifikat,
    andal, andal, efisien, cepat dan dinamis.

    Hormat saya,
    Tuan Scott
    Email kami di: accessloanfirm2030@gmail.com

    BalasHapus
  5. Kabar baik Allah yang Maha Kuasa telah begitu setia kepada saya dan seluruh keluarga saya untuk menggunakan perusahaan pinjaman ibu Emily untuk mengubah situasi keuangan hidup saya untuk kehidupan yang lebih baik dan lebih stabil sehingga sekarang saya memiliki bisnis sendiri di kotaNama saya Nur Khomariyah dari kota Sidoarjo, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu. Emily karena membantu saya dengan pinjaman yang baik setelah saya menderita di tangan pemberi pinjaman palsu yang menipu saya karena uang saya tanpa menawarkan saya pinjaman, saya memerlukan pinjaman selama 2 tahun terakhir untuk memulai bisnis saya sendiri di kota Sidoarjo tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di India yang telah menipu saya dan tidak menawarkan pinjaman kepada saya dan saya sangat frustrasi karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di India, karena saya berutang kepada bank dan teman-teman saya dan saya tidak punya orang untuk dituju, sampai suatu hari teman setia saya menelepon Slamet Raharjo setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari ibu perusahaan pinjaman Emily, jadi saya harus menghubungi Slamet Raharjo dan dia mengatakan kepada saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi ibu emily bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya harus memanggil keberanian dan saya menghubungi ibu emily perusahaan dan secara mengejutkan, pinjaman saya diproses dan disetujui dan dalam waktu 2 jam pinjaman saya dipindahkan ke akun saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus bersaksi tentang ibu pekerjaan yang baik Emilyjadi saya akan menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi ibu perusahaan pinjaman Emily melalui email: emilygregloancompany@gmail.com. atau whatsapp +447860370916  dan saya meyakinkan Anda bahwa Anda akan bersaksi seperti yang telah saya lakukan dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Mother Emily melalui saya email: nurkhomariyah1989@gmail.com dan Anda masih dapat menghubungi teman saya Nur Syarah yang memperkenalkan saya kepada Ms. Margaret melalui email: slametraharjo211989@gmail.comsemoga Tuhan terus memberkati dan mendukung ibu Emily yang telah mengubah kehidupan finansial saya.

    BalasHapus
  6. tujuan kredit untuk beban pokok penjualan ?

    BalasHapus